Kawal Di Dua Titik Aksi Damai Polresta Mataram Turunkan 329 Personel

    Kawal Di Dua Titik Aksi Damai Polresta Mataram Turunkan 329 Personel

    Mataram NTB - Dalam rangka menjaga situasi tatap kondusif, Polresta Mataram mengawal dan mengamankan Aksi Unjuk Rasa dari Persatuan Serba Usaha Untuk Demokrasi (PSUD) dan Aliansi Pemuda Mahasiswa di 2 (dua) lokasi yang berbeda yakni bertempat di Depan Pengadilan Negeri Mataram terkait Tindak Pidana Kasus UU ITE dan Depan Polda NTB terkait  kasus premanisme pembubaran dialog di  Desa Nanga Wera Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Selasa, (17/05)

    Kapolresta Mataram melalui Wakapolresta AKBP Syarif Hidayat SH SIK didampingi Kabag Ops Kompol I Gede Sumadra Kerthiawan SH MH mengatakan bahwa Polri sebagai pengemban fungsi Kepolisian merupakan salah satu fungsi pemerintah dibidang keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, oelindung, pengayom dan pelayan masyarakat perlu mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan fungsi peranannya sebagaimana yang diamanatkan didalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, tegasnya.

    Sebanyak 329 personel gabungan Polresta dan Polsek yang diturunkan hari ini upaya mencegah potensi gangguan, gangguan nyata dan ambang gangguan serta semakin berkembangnya situasi kamtibmas dan semakin sulitnya ekonomi yang dirasakan di tengah masyarakat serta kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di wilayah NTB, tandasnya.

    Dengan begitu kehadiran Polri diperlukan dengan secara humanis mengawal dan mengamankan aksi tersebut dan tidak satupun anggota membawa senjata api.

    Kabag Ops menambahkan bahwa sesuai rencana pengamanan Nomor : R/Renoam / 39 /V/PAM.3.2./2022, untuk di depan PN Mataram terkait nomor perkara : 256/Pid.sus/2022/PN MTR dengan agenda Sidang Pembacaan Dakwaan, sebagai terdakwa Sdra. SS 

    atas status dakwaan tersebut simpatisan KSU Rinjani tidak merasa puas dengan massa kurang lebih 300 orang, tambahnya

    " Sedangkan di depan Polda NTB terkait tuntutan untuk aparat penegak hukum menangkap pelaku premanisme dan aktor intelektual yang membubarkan secara paksa kegiatan dialog publik terjadi Kabupaten Bima dengan massa 60 orang " 

    Dengan mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung kegiatan pengamanan yang tegas dan terukur sesuai peraturan per Undang-Undangan yang berlaku dengan tetap menerapkan protocol kesehatan Covid-19 aksi berjalan aman dan kondusif, pungkasnya.(Adb)

    Mataram
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Satu Rumah Dilalap Si Jago Merah Dua Wanita...

    Artikel Berikutnya

    Hari Kelima Puluhan Pengendara Kena Teguran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Sudah Saatnya Pemerintah Membangun Koperasi Indonesia Inc., Sebuah Solusi untuk Kesejahteraan Bangsa
    Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden RI Setelah Kunjungan Kerja di Mesir dan Ikuti Rapat Terbatas Dengan Presiden
    Polri Lakukan Pelatihan Gabungan Ambulans Udara, Tingkatkan Pelayanan Darurat Saat Nataru
    Panglima TNI Terima Audiensi Siswa-Siswi SMA Taruna Nusantara
    Lanud Sultan Hasanuddin Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Maros

    Ikuti Kami